Cerita ini Saat aku masih SMP perkenalkan namaku terlebih dahulu namaku Indra kata banyak orang aku orangnya manis mirip wajah india banyak sekali cewek yang ingin menjadi pacarku, tapi saat itu aku sudah mempunyai cewek namanya Ayu dia sama aku dan satu desa denganku orangnya sekilas cantik , imut dengan ukuran payudara 32 B terlihat seksi.
Cerita Dewasa Kisah Masa SMP


Ayu orangnya suka memakai BH yang membayang atau memakai baju/kaos yang transparan. Dia juga suka memakai celana pendek ketat sebatas paha sehingga menampakkan paha mulusnya itu Ini pengalaman ML-ku dengannya yang begitu indah, unik, dan mengasyikkan.
Begini awalnya, saat itu aku sedang di rumah sendirian pada sore hari (kebiasaanku kalau sore hari aku ditinggal berjualan oleh ibuku jadi aku sendirian di rumah sedangkan ayahku sudah meninggal sejak aku kelas 2 SLTP).
Saat itu aku sedang nonton TV sendirian (saat itu hari Minggu) Ayu datang ke rumahku dan memintaku untuk menemaninya karena dia takut dirumah sendirian sebab ortunya pergi ke Semarang dan lusa baru pulang. Singkat cerita aku langsung menuju ke rumahnya.
Aku langsung melanjutkan menonton acara TV yang sempat tertunda tadi sedangkan Ayu berganti baju di kamarnya. Karena hawanya dingin aku langsung menutup pintu depan rumah jadi dirumah hanya ada kami berdua. Saat itu Ayu selesai berganti baju, saat dia keluar aku langsung menatap tak berkedip karena Ayu memakai baju yang begitu sexy dan merangsang.
Saat itu Ayu hanya memakai tanktop putih transparan (sebenarnya itu kaos dalam yang dipakai untuk melapisi BH) tanpa memakai BH lagi di dalamnya sehingga payudaranya terlihat jelas di dalamnya dan bawahannya memakai rok kaos mini yang menampakkan keindahan pahanya.
Jika ada cowok yang ada didekatnya pasti cowok itu akan menelan ludah dan langsung beronani takkan tahan dengan tubuh indah Ayu. Aku yang disuguhi pemandangan indah itu hanya bisa melotot tak berkedip.
Ayu langsung duduk disampingku dengan cueknya yang saat itu sedang terbengong. Dia langsung ikutan menonton TV.
“Hai Ndra bengong aja”, tegurnya sambil mengibaskan tangannya.
“Eh.. nggak kok”, jawabku terbata bata.
Kami nonton TV sambil mengobrol berdua hingga pestanya habis. Kebetulan di rumahnya ada VCD jadi kami melanjutkan dengan menonton VCD karena acara TV-nya jadi membosankan. Kami menonton film yang baru dia sewa dari rental yang berjudul “007 – The World Is Not Enough”.
Kami menikmati film itu berdua kebetulan di tengah film ada adegan ML yang dilakukan oleh James Bond dengan seorang pemeran cewek. Kami langsung terdiam memperhatikan adegan itu dengan penuh perhatian.
Tanganku langsung menggenggam tangan Ayu yang berada diatas pahaku. Tanpa sadar aku sudah melumat bibir Ayu yang kelihatan sayu (mungkin dia terangsang juga). Aku langsung menindih Ayu sambil tetap berciuman.
Kami bermain bibir dan lidah lama sampai tak terasa tanganku sudah berada di atas payudaranya yang masih ditutupi oleh tanktopnya. Aku masih mengelusnya saja takut dia akan marah tapi ternyata dia malah meremas tanganku yang ada di payudaranya sambil merintih.
“Ih.. mhh Ndra kok nikmat yah kamu elusin tadi”, katanya sambil meremas tanganku yang ada di susunya.
Aku diam saja sambil terus meremas payudaranya karena telah mendapat “ijin”nya. Saat aku meremas remas payudaranya, dia meraba raba punggungku, terus ke bawah hingga sampai di daerah pahaku.
Saat tiba didaerah pangkal pahaku tangannya berhenti dan meremas kontolku (aku masih memakai celanaku lengkap) yang sudah sejak pertama melihat penampilan Ayu tadi telah ngaceng. Dia meremas remas terus.
“Akhh.. mhh terus sayang”, kataku sambil meremas remas payudaranya keras keras karena rasa nikmatku di daerah kontolku sehingga tak sadar aku meremas kuat kuat payudaranya sampai sampai dia merintih kesakitan.
“Akkhh Ndra jangan keras keras, sakit tau”, katanya setengah marah. Aku langsung minta maaf. Tangannya memasuki celana satinku (saat itu aku memakai kaos oblong terus bawahnya memakai celana satin tipis dengan celana dalam yang terbuat dari nilon tipis) dan langsung menggenggam kontolku. Karena terasa mengganggu aku menyuruhnya melepas saja celanaku.
“Sis lepasin aja celanaku biar nggak ngganggu”, kataku sambil menurunkan celanaku. Dia terus membantu dengan meloloskan celanaku sampai terlapas hingga aku telanjang. Dan akupun mematikan TV karena suaranya mengganggu.
Ndra kok besar banget”, katanya sambil memegang kontolku. Kontolku berukuran panjang 17 cm dengan diameter 4 cm.
“Iya Sis dan hitam lagi”, kataku sambil bercanda (kontolku memang hitam).
“Kocokin dong sayang”, kataku sambil menaik turunkan tangannya yang berada di kontolku. Dia langsung mengocok kontolku dengan kasar, maklum dia baru lihat kontol cowok jadi seperti mendapat mainan baru. Kocokannya terasa kasar tetapi malah membuat sensasi nikmat tersendiri.
“Yang, kamu buka dong kaosmu biar aku lihat payudaramu masa aku saja yang telanjang”, kataku sambil mengangkat tanktopnya. Dia hanya tersenyum menggodaku. Aku langsung saja membuang tanktopnya sembarangan.
“Yang, payudaramu indah banget sambil aku meremas remas payudaranya.”
“Kamu kocokin dong kontolku, nah.. teruss yang”, kataku keenakan ketika dia melanjutkan kocokan di kontolku. Kami melakukan saling remas dengan berdiri berhadapan di depan kursi panjang, tanganku bosan meremas payudaranya langsung turun ke daerah pahanya dan mengelusi paha mulusnya tapi dia masih mengocok kontolku sampai kontolku terasa sakit. Aku menghentikan tangannya agar tidak menyakiti kontolku.
Tangannya langsung memelukku dan badan kami langsung menyatu. Aku terus mengelusi pahanya. Hingga aku mendudukkan dia di kursi panjang.
“Sis kamu duduk aja yah, aku mau ciumin tempik (vagina) kamu”, kataku tanpa basa basi. Aku langsung menaikkan roknya keatas tanpa melepasnya hingga terlihatlah celana dalamnya berwarna merah jambu dengan gambar bunga bunga kecil merangsangku semakin hebat saja.
Aku langsung mencium tempiknya yang masih terbungkus celana dalamnya menghirup wangi khas tempiknya (aku paling suka mengintip celana dalam cewek kecil atau mini set, BH mini yang bergambar lucu lucu).
Aku lama lama memandangi daerah tempiknya yang masih terbungkus dengan celana dalam bergambar bunga itu. Lalu tanganku pun menurunkan celana dalamnya sampai terlepas hingga terlihat tempik sempit nan indah dengan bulu tipis tipis. Sehingga tanpa sadar aku pun berkata takjub.
“Sis.. oh Sis kok semakin indah sih sayang, aku boleh menciumnya nggak sih?”, tanyaku sambil meraba tempik Ayu.
“Iya sayang, cium dan, milikilah aku sudah nggak tahan”, kata Ayuku menahan gairahnya.
Lalu akupun menciumnya perlahan lahan.
Aku menciumnya dan tanganku yang kanan naik meremas payudaranya yang sudah tak berpenutup itu. Lama lama aku menjilati tempiknya dengan sedikit melumatnya kasar sehingga Ayu merintih rintih kenikmatan.
“Shh.. Ndraa.. ayo yang keras enak banget Ndra..”, rintihnya sambil meremas remas rambutku dan menekan kepalaku ke tempiknya. Aku melepas jilatanku pada tempiknya saat dia menikmati jilatanku dengan tiba tiba hingga membuatnya terengah engah.
“Ndraa ayo kenapa kamu hentikan sayang”, katanya sambil terengah engah.
“Yang kamu jilatin juga dong kontolku”, kataku sambil menurunkan lepas kaos dan roknya yang mini itu.
“Gimana caranya”, tanyanya karena belum pernah.
“Pinggangku di atas kepalamu dan pinggangmu tepat di bawah mukaku jadi seperti angka 69″, kataku karena aku ingin mempraktekkan gaya yang ada di film BF.
“Lalu kamu mengulum kontolku lalu aku menjilati tempikmu sayang”, tambahku sambil mengatur posisiku di atas kepala Ayu.
“Ih.. yang, geli”, katanya menggenggam kontolku.
“Iya sayang, kamu kulum itu”, kataku menyuruh Ayu mengulum kontolku. Lalu Ayu mengulum kontolku dan akupun mulai menjilati tempiknya dengan rakus karena kegelian.
“Mhh.. nghh..”, suaranya Ayu merintih sambil mengulum batang kontolku.
“Shh.. mhh.. shh.. terus sayang”, kataku sambil kegelian dan jilatin tempiknya. Kami melakukannya lama sekali hingga Ayu sampai pada puncaknya.
“Akhh say aku mau pipis..”, katanya sambil melepas kulumannya. Aku pun tak mau melepas jilatanku malah semakin menjilat keras keras.
“Yanghh udahh.. enak yang”, ceracaunya tak jelas. Lalu.. crot.. crot.. crot.. crot. Empat kali air maninya menyembur hingga meleleh kepahanya akupun menjilati tempiknya hingga bersih menikmati air maninya yang rasanya melebihi air madu itu hingga ke pahanya.
“Shh udah sayang, geli tempikku kamu jilatin terus”, katanya mendorong mukaku menjauhi tempiknya yang indah itu.
“Yang kamu gantian dong ngemut aku”, kataku sambil menyodorkan kontolku. Lalu Ayu memegang kontolku dan menjilati kepalanya yang gundul. Lalu Ayu memasukkan ke mulutnya dan ngemut seperti ngemut permen saja hingga aku mendesah desah keenakan.
“Ahh sishh mhh enak sayang, kamu hebat”, kataku sambil tanganku meremas payudaranya yang menggantung kebawah karena Ayu membungkuk. Lalu tanpa sadar akupun segera sampai.
“Akhh.. shh.. mhh crot croot croot croot croot..”, 5 kali aku menembakkan sperma ke mulut Ayu hingga meleleh keluar dari mulutnya. Aku sengaja tidak memberi tahu Ayu kalau aku sampai karena aku ingin Ayu merasakan air maniku.
Kata orang Irian Jaya yang masih pedalaman, jika cewek pasangannya meminum air mani cowoknya dia akan setia pada pasangan cowoknya. Itu terbukti karena sampai sekarang Ayu tidak mau pisah denganku.
“Ih kamu “pipis” nggak bilang bilang, tapi kok enak yah sayang, kayak santan”, kata Ayu sambil mengelap air mani yang keluar lewat pipinya.
“Mhh.. enak kan sayang, mau yang enak lagi nggak”, kataku. Lalu tanpa minta izin dulu aku lalu melebarkan pahanya hingga dia agak mengangkangkan pahanya memperlihatkan bentuk tempiknya yang berbulu halus dan membukit indah itu.
“Tahan yah sayang, tapi pasti enak kok. Kontolku akan aku masukkan ke tempikmu”, kataku
“Iya deh masukin aja tapi pelan pelan yah biar aku liat masuknya”, katanya. Setelah itu aku langsung memasukkan kontolku perlahan lahan.
Pertama tama seperti ada benda empuk yang menolak kontolku. Dua kali gagal lalu aku menarik tempik Ayu ke kanan dan ke kiri agar bisa masuk dan aku menyuruh Ayu memegang dan memasukkan kontolku kearah tempiknya.
“Sis bantu dong sayang biar cepet masuk. Ini pegang kontolku dan aku menarik tempikmu agar bisa masuk”, kataku sambil menarik narik tempiknya. Lalu Ayu memegang kontolku dan mengarahkan kontolku ke lubang tempiknya yang masih sempit perawan itu.
Lalu.. 1,2,3 Bleesshh kepala kontolku baru masuk. Kepala kontolku saja yang masuk tapi sudah memberikan sejuta rasa bagi kami. Ayu mendesah dan memegang pantatku dan aku menjerit kecil karena aku juga baru pertama menusuk tempik cewekku.
“Ndra, sakit sayang..”, kata Ssika menahan perih.
“Tahan yah sayang ntar juga enakan kok”, kataku.
“Mhh nggak apa apa kok terusin sayang masukin kontolmu ayo”, kata Ayu memberiku semangat agar lebih dalam memasukkan kontolku. Akupun segera mendorong pantatku maju agar kontolku segera masuk.
Sleep.. pelan pelan kontolku masuk ke tempik Ayu. Terasa sekali tempiknya memijat mijat kontolku memberikan kenikmatan yang membuatku seperti terbang hingga aku merasa ada selaput yang menahan masuknya kontolku.
“Apaan sih, ini kok nahan sayang?”, tanyaku padanya (maklum baru pertama jadi aku tak tau yang namanya selaput dara.
“Udah Ndra terusin aja deh”, jawabnya sambil menggigit bibir bawahnya. Lalu aku mendorong perlahan kontolku agar masuk lagi tetapi selaput itu masih menghalangi. Lalu aku memasukan kontolku dan mendorongnya kuat kuat. Sleep.. breett mirip kain sobek rasanya ketika kontolku menembus selaput itu.
“Akhh shh.. sakiit sekali Ndra”, kata Ayu sambil memelukku erat erat. Aku yang baru merasakan juga merasa sedikit perih pada kontolku seperti lecet memajukan kontolku pelahan lahan saja karena belum masuk semuanya dan setelah masuk semua baru aku mendiamkan kontolku di dalam tempik Ayu. Rasanya memang sangat indah, nikmat, sakit, gatal, enak, perih semua berkumpul jadi satu tak bisa diungkapkan dengan kata kata.
“Sis enak sekali rasanya tempikmu menjepit jepit kontolku”, kataku pada Ayu karena memang tempik Ayu memijati kontolku.
“Perih Ndra, tapi nggak apa apa”, katanya menahan perih di tempiknya karena keperawanannya baru saja hilang.
Lalu perlahan lahan aku memaju mundurkan kontolku hingga aku mendesah dan Ayu menjerit karena merasa perih dan nikmat bercampur.
“Shh.. Siiss enak Sis tempikmu asik bangethh”, kataku tak jelas.
“Mhh akhh.. sshh sakiit, periihh yang, kontolmu besar banget”, katanya.
Gerakanku makin lama makin cepat saja. Slep.. slepp.. bleeshh.. blesshh.. bleshh.. cplokk.. cplokk irama senggama kami romantis banget.
Sudah dua kali kami berganti posisi dari pertama aku diatas tubuh Ayu lalu Ayu berganti di atas tubuhku dan menggerakkan tubuhnya naik turun seperti naik kuda. Lalu tak terasa ada yang mau keluar dari dalam kontolku lagi.
“Yang aku mau pipishh..”, kataku menahan gerakan pinggulnya.
“Bentar sayang aku jugaa..”, teriaknya sambil meremas payudaranya sendiri. Hingga tak sabar aku membalikkan tubuh Ayu dan melepas kontolku lalu menunggingkan tubuhnya lalu memasukkan kontolku ke dalam tempiknya lagi dan menggenjotnya kuat kuat karena aku merasa akan segera sampai.
“Sleep.. slepp.. sleep cplok cplokk cplok.. shh akhh sshh aakhh”, desahan Ayu dan bunyi persetubuhan kami beriringan lalu..
“Croott.. croott.. crroott.. suurr.. suurr.. suurr”, kami saling melepaskan air mani kami dan aku memeluk pinggang Ayu agar tidak tumpah air mani kami. Lalu aku berguling sambil tetap memeluk Ayu agar kontolku tetap menancap di tempiknya dan membiarkan Ayu diatas tubuhku.
“Mhh Ayu, kamu hebat, aku sayang kamu, “kataku sambil tetap memeluknya.
“Shh.. kamu juga sayang , ini pertama kali aku lakuin enaak banget. Pantesan Papa sama Mama sering bertelanjang bareng kayak gini tak taunya enak ya, Yang”, katanya di atasku.
“Memang kamu pernah lihat Papa sama Mama kamu main ginian?”, tanyaku.
“Sering benget Ndra, hampir tiap hari ginian bahkan kalau di dapur atau di depan TV kalau aku sudah tidur”, katanya polos.
“Ceritain dong”, aku memintanya bercerita sambil menarik tubuhku karena kontolku sudah mengecil di dalam tempiknya.
“Bentar ya Yang, aku ganti baju dulu”, katanya.
“Iya deh, aku tunggu disini”, kataku sambil duduk didepan TV yang mati. Aku mengelus elus kontolku yang masih basah mengkilat itu.
Kontolku masih terasa nikmat sisa kenikmatan yang tadi. Lalu Ayu keluar dari dalam dan memakai daster tipis dari bahan nilon berwarna merah jambu (kelihatanya warna kesukaan Ayu) tanpa memakai apapun lagi di dalamnya sehingga transparan memperlihatkan semua keindahan tubuhnya dan membuat kontolku berdiri lagi.
“Kekamarku yuk Yang, di sini dingin”, katanya.
“Iya deh”, aku berdiri dan masuk kekamarnya tanpa memakai pakaianku karena aku kegerahan.
“Ayo dong, ceritain”, kataku saat kami sudah sama sama berbaring berhadapan di ranjangnya Ayu.
“Dulu saat aku pulang sekolah Papa sama Mama lagi di dapur memasak berdua, tidak tau kalau aku udah datang, nah waktu itu aku denger suara mirip orang nangis tapi kok aneh karena penasaran aku deketin suara itu apa Papa sama Mama bertengkar ya, pikirku lalu aku intip dari dalam kamarku ini, kuintip dari celah ini (sambil menunjuk celah cendela yang menuju ke dapur rumahnya) lalu aku perhatiin..
kok Papa memangku Mama dari atas meja dapur dan Mama di atas Papa, mereka semua pada nggak pakai baju, baju mereka ada dibawah kaki Papa. Waktu itu Mama bergerak naik turun diatas perut Papa dan merintih rintih kayak orang nangis tapi kok mukanya kaya orang bahagia gitu..”, cerita Ayu terputus dan tangannya memegang kontolku yang berdiri lagi karena memperhatikan cerita Ayu lalu meremasnya. Lalu aku mendekat dan memasukkan tanganku kedalam rok dasternya mencari tempiknya lagi dan memasukkan jari jariku kedalam tempiknya.
“Pelan pelan Yang masih sakit”, katanya sambil menahan tanganku agar tidak menusuk nusuknya keras keras.
“Lanjutin dong sayang”, kataku sambil menusuk nusukkan tanganku ke tempiknya perlahan lahan.
“Lalu Papa menjilati puting payudara Mama dan mengemutnya, tiba tiba Papa dan Mama saling peluk dan mereka menjerit bersama sama.. akhh Paa kata Mama, lalu Mama turun dari Papa lalu Mama mengemut kontolnya Papa yang besar banget..
“Segini..”, kataku sambil menunjuk kontolku yang tegang membesar dalam genggaman tangan Ayu.
“Besaar lagi”, katanya sambil mendesah desah karena merasa geli dalam tempiknya ada benda asing.
“Lalu? lanjutin dong”, kataku
“Lalu Mama menjilatin kontol Papa sampai bersih, kok nggak jijik ya, pikirku saat itu tapi ternyata memang enak ya sayang? (dia nyengir) lalu Mama bilang udah Pa, ntar Ayu pulang lho, lalu aku lepasin semua baju dan aku ganti baju”, ceritanya polos sekali. Tangannya lalu mulai menaik turunkan kontolku.
“Kalau di TV?”, tanyaku lagi.
“Dulu saat aku mau tidur, tapi Papa sama Mama masih nonton TV berdua, lalu aku intip Papa sama Mama saling raba raba, Papa meraba ke payudara Mama dan tempik Mama tapi Mama meraba kontol Papa yang masih tertutup celana pendek Papa, lalu Papa menarik daster Mama sampai Mama nggak pakai apa apa lagi, ternyata Mama nggak pakai pakaian dalam, lalu Papa meremas payudara Mama dan menciuminya. Mama mendesah dan memandang ke atas seperti keenakan lalu Mama melepasi semua baju Papa sampai Papa telanjang dan mengulum kontol Papa seperti mengulum permen.
Papa keenakan sambil meremas rambut Mama sampai berantakan, lalu Mama berbaring di sofa TV dan Papa menaiki tubuh Mama dan memasukkan kontol Papa ke tempik Mama yang bulunya lebat lalu bergerak naik turun berkali kali, kayaknya mereka sama sama keenakan hingga Papa sama Mama menjerit jerit dan mendesah, lalu setelah lama Papa naik turun Papa turun dari tubuh Mama dan menjilati tempiknya Mama lalu aku masuk dan menutup kamarku, saat itu aku langsung melepas semua pakaian dalamku dan kembali memakai dasterku lalu aku mengelusi tempikku sendiri naik turun karena sudah gatel banget tempikku, Yang”, katanya polos sekali.
“Seperti ini?”, kataku sambil mengelusi tempik Ayu.
“Yahh.. shh kaya gitu, enakhh, Yang”, katanya sambil memegang tanganku.
Lalu di luar ada bel pintu berbunyi.
“Yang, bukain dulu, siapa tuch di depan”, kataku karena takut kalau ortu Ayu pulang. Lalu Ayu berlari keluar sambil membenahi dasternya yang berantakan lalu membuka pintu rumahnya ternyata Anita tetangga kami yang juga kelas tiga SLTP tapi beda sekolah dengan kami.
Lalu Anita masuk dan Ayu mengajak Anita main bersama kami asal Anita jaga rahasia dan ternyata memang Anita mau jaga rahasia, jadi kami main lagi bertiga. Lalu Anita masuk kekamar Ayu.
“Kamu Ndra ngapain di sini, tanpa baju lagi”, katanya terkejut melihatku telanjang bulat.
“Ssstt jangan keras keras, yang penting ayo main”, kataku membungkam mulut Anita.
“Iya Des, kita main ginian yuk, katanya kamu pingin nyobain”, ajak Ayu.
“Iya sih tapii..”, kata Anita.
“Nggak apa apa deh, ntar kita jaga bertiga rahasia ini”, kata Ayu lagi.
Lalu Anita diam saja tak tau apa yang mesti dia perbuat. Lalu aku mendekatinya dan memeluknya dari depan memegang meremas payudaranya tapi dia masih saja diam lalu aku menurunkan kaos ketatnya hingga terlihat BH-nya yang berwarna putih bersih.
Anita mulai ada tanggapan padaku, dia lalu memelukku dan meraba raba punggungku lalu aku memeluknya dan meraba punggungnya juga.
Lalu Ayu bergabung dan berjongkok dibawahku untuk mengemut kontolku yang sejak tadi tegang terus. Aku lalu meremasi payudara Anita yang berukuran 34 itu (memang lebih besar dari Ayu tapi runcing diputingnya) yang masih ditutupi BH dan menarik BH-nya sampai kaitanya terputus lalu membuangnya sembarangan.
“Pelan pelan Ndra, nanti BH-ku gimana?”, kata Anita takut kalau BH-nya rusak. Aku diam saja karena melihat keindahan payudara cewek selain punya Ayu terus meremas payudara Anita.
Setelah puas meremasnya aku segera saja melumat putingnya yang sedikit mengeras pertanda Anita mulai terangsang. Sedang Ayu masih mempermainkan kontolku dibawah Aku meremas payudara kiri Anita sedang payudara kanan Anita aku lumat habis habisan. Anita tak sadar meremas remas kepalaku sampai rambutku berantakan.
Lalu aku mencabut kuluman Ayu pada kontolku dan membaringkan Anita diranjang Ayu lalu menurunkan celananya 3/4 hingga terlihat celana dalam Anita yang mini sekali berwarna hitam berenda.
Karena memakai tali disamping kiri kanannya hingga hanya mampu menutupi tempik Anita saja. Lalu aku mulai mengerjai tempik Anita yang masih terbungkus celana dalam sexynya itu. Anita hanya melihat dari atas karena belum pernah melakukannya. Sedang Ayu hanya menonton kami bermain.
Aku menjilat, mencium, dan menggigit kecil pada tempiknya hingga Anita merem melek keenakan. Lalu aku mulai menarik celana dalam Anita hingga tali talinya terlepas dan membuangnya sembarangan.
Lalu aku kembali menjilati tempik Anita yang ternyata sangat indah menggunduk tebal dengan bulu yang lebat jauh lebih lebat dari punya Ayu yang mulai basah cairan kenikmatan Anita. Aku menjilatinya naik turun kekiri den kekanan pada itilnya yang nyempil bikin geregetan aku saja. Anita yang keenakan mendesah desah tak karuan.
“Ndra nikmat terushh.. Ndraa”, katanya mendesah merangsang. Aku sesekali menjilat sesekali menyedot tempik Anita hingga lama sampai tak terasa.
“Akhh.. Ndra aku mau pipis Ndra”, desahnya telah sampai pada puncaknya. Lalu aku memeluk pinggangnya dan suurr.. suurr.. suurr.. ssuurr empat kali cairan putihnya menyembur dari tempiknya. Aku menjilati semua cairannya sampai habis karena rasanya enaak sekali. Kayaknya punya Anita lebih manis dari punya Ayu tapi sedikit encer.
“Uumhh Ndra, enak banget deh, tadi Ayu pasti keenakan”, katanya.
“Iya dong, kamu mau yang lebih enak lagi nggak?”, kataku. Sedangkan Ayu sedang memainkan tempiknya sendiri dan meremas payudaranya di atas meja belajarnya karena terangsang berat melihat permainan kami.
“Ndra, aku ingin rasain air pejuh (sperma) kamu boleh nggak?”, tanyanya.
“Boleh, kenapa tidak”, kataku. Lalu Anita mendekatkan wajahnya ke kontolku karena tadi melihat Ayu mengulum kontolku. Lalu dengan pelahan terus menerus Anita ngemut kontolku sampai tak terasa kontolku kembali akan mengeluarkan airnya.
“Des, aku nyampe lhotelan yah”, kataku memegangi kepala Anita. Lalu crot.. croott..crot 3 kali kontolku menembakkan pejuh kedalam mulut Anita lalu Ayu mendekati Anita.
“Des, bagi dong aku mau nih”, katanya lalu mencium bibir Anita dan berebut air pejuhku. Aku istirahat sebentar karena kelelahan.
“Ndra, aku mau dong kaya yang ada di BF itu”, katanya.
“Gimana?”, tanyaku pura pura tidak mengerti.
“Itu lho yang cowok memasukkan tititnya (Anita menyebut kontol dengan titit) ke dalam tempik ceweknya”, katanya.
“Emang kamu mau?”, tanyaku.
“Iya aku pingin banget ngerasain kata Kak Sinta (kakak Anita) enak banget kaya di surga”, katanya lagi.
“Iya deh, tapi kamu siap siap dong”, kataku sambil naik ke tubuh Anita dan mengangkangkan paha Anita kaya Ayu tadi lalu menarik tempik Anita ke kanan dan kekiri.
“Des, bantuin dong, masukin kontolku gih”, kataku. Lalu Anita memegang kontolku dan menempelkanya ke tempiknya.
Aku lalu mendorong kontolku.. bleeshh.. kepala kontolku masuk duluan.
“Akhh.. Ndra emhh enak”, kata Anita berbeda dengan Ayu yang kesakitan saat aku masukin kontolku.
Tangannya mendorong pantatku agar kontolku lebih memasuki tempiknya dan slleepp.. kontolku pelahan lahan memasuki tempiknya tapi anehnya Anita malah keenakan nggak kesakitan.
“Shh.. terusin Ndraa enaak”, katanya terus menekan pinggulku hingga kontolku kembali menyentuh selaput tipis seperti punya Ayu.
“Tahan yah Des”, kataku.
“Udah Ndra, masukin cepetan aku tak tahan”, katanya kembali menekan pinggulku. Aku lalu menekan pinggulku kuat kuat dan.. breet ada seperti kain tipis kembali terlewati kontolku.
“Akhh shh perriih”, Anita baru berteriak kesakitan.
“Pelan dulu Ndra, tempikku perih”, katanya. Aku lalu mendiamkan kontolku di dalam tempik Anita dan menikmati jepitan jepitan tempik Anita pada kontolku.
Aku melihat kearah Ayu yang sedang masturbasi sambil mengangkat roknya keatas menggunakan HP 8250 milik Anita yang kecil dan mengeluar masukan HP itu.
Aku merasa kasihan banget karena dia sudah terangsang banget lalu aku menyuruhnya berdiri menghadapkan tempiknya ke mukaku agar tempiknya dapat aku puaskan. Lalu aku menaik turunkan pinggulku pelahan lahan sambil menikmati remasan remasan tempik Anita.
“Shh.. akhh.. shh.. akkhh”, desahan Anita keras keras membuat aku makin semangat menyetubuhinya.
“Shh.. Ndraa ukhh”, desahan Ayu tak kalah indah sambil meremas kepalaku. Aku menggenjot tempik Anita dan sambil melumat tempik Ayu sungguh pengalaman bersetubuhku yang indah dan baru pertama kali. Gerakan pinggulku dari perlahan menjadi semakin cepat dan semakin cepat hingga Anita memeluk pinggangku erat erat tanda Anita akan sampai dan..
“Shh akkhh surr.. suurr.. suurr.. ssuur”, Anita sampai untuk yang kedua kalinya.
Lalu aku mencabut kontolku dari tempik Anita dan membaringkan Ayu di ranjangnya lalu kembali memasukan kontolku ke dalam tempik Ayu dan menggenjotnya kuat kuat.
“Shh.. mhh.. sshh.. akhh”, desahan Ayu.
“Mhh.. ahh Ayu, tempikmu nikmathh”, rintihanku menahan kenikmatan.
Lalu serr.. serr.. serr.. Ayu telah sampai duluan.
Sleep.. sleep.. clleepp.. clleepp suara kocokan antara kontolku dan tempik Ayu merdu.
“Ndra sudah yang aku capek, geli Yang, udah”, katanya tapi aku tak peduli dan terus menggerakan pinggulku kesetanan
“Nggh.. hhaahh.. maahh.. gelii”, desahan Ayu malah membuat aku nggak sampai sampai.
Sedangkan Anita hanya diam menonton saja sambil mengelus elus tempik dan payudaranya yang basah oleh keringat.
Hingga akhirnya, “Sis mhh.. yahh.. clep.. sllepp clleepp croot crot crot croot crroott”, aku sampai juga.
Ranjang Ayu morat marit tidak karuan dan banyak bercak darah dan lendir putih disana sini berbau aneh. Bercak darah dari Anita dan Ayu yang telah aku perawani.
Akhirnya kami bertiga tidur bersamaan dan tidak memakai baju sama sekali. Aku terbangun pada tengah malam karena udara terasa dingin banget dan menyenggol kaki Anita hingga terbangun.
“Des, dingin yah”, kataku.
“Iya Ndra”, jawabnya.
“Des pakaian dalammu rusak biar besok aku ganti yah”, kataku sambil mengambil pakaian dalam Anita dan menyimpannya
“Iya deh, tapi besok aku gimana?”, tanyanya.
“Besok kamu nggak usah pakai dulu, terus aja pulang dan ganti baju, lagi pula punya Ayu kan kekecilan karena kamu lebih besar dari Ayu”, kataku.
“Tapi payudaraku kelihatan dong, ntar dilihatin Mamaku gimana”, katanya lalu mendekatiku dan duduk di sampingku.
“Besok kamu pakai aja jaketnya Ayu biar payudaramu tertutup lalu kamu pakai celanamu itu, nggak bakalan kelihatan tempikmu kok, karena celanamu kan tebel”, kataku
“Oklah, Ndra sini aku mau liat titit kamu”, katanya lalu memegang kontolku.
“Kok bisa yah bikin puas orang padahal kan benda ini kecil”, katanya sambil menimang nimang kontolku dan aku hanya tiduran menciumi bibir Ayu yang kecil mungil berwarna merah jambu itu.
“Iya dong kan itu burung dewa”, kataku sambil meremas payudara Ayu yang menggelantung ke kanan karena tidur Ayu ke arah kanan (aku mulai terangsang lagi karena kontolku dimainin lagi).
Lalu Anita kembali mengulum kontolku dan saat itu Ayu terbangun karena remasanku terlalu keras
“Ndra, sakit”, katanya lalu bangun dan aku bangun juga.
“Anita, kamu keenakan dari tadi aku juga mau dong”, lalu Ayu ikutan berebut ngemut kontolku. Saat itu rasanya seperti dijalari beribu semut dan dialiri listrik ribuan watt.
“Sudah kalau tak tahan masukin aja kontolku ke tempik kalian”, kataku lalu aku tiduran dan Ayu naik ke selangkanganku dan menduduki kontolku hingga masuk semua dan bergerak semakin lama semakin cepat. Mereka bergantian memasukkan kontolku ke dalam tempiknya menjadikanku seperti mainan hingga mereka puas.
Kami melakukan skandal ini hingga sekarang. Aku biasa bermain bertiga antara aku, Ayu, Anita. Terkadang juga hanya aku dengan Anita, terkadang hanya aku dengan Ayu, terkadang di rumah Ayu terkadang di rumah Anita atau terkadang di rumahku. Kami melakukan semua itu tanpa bosan bosannya.

- Copyright © FOTO MANTAN BUGIL - Author by PK - Designed by Pecinta Kelamin -